Widget HTML #1

Belajar Investasi Saham dari Nol untuk Pemula

Belajar Investasi Saham
Belajar Investasi Saham dari Nol untuk Pemula

Bagaimana cara memulai investasi saham?

Perhatian: Ini tulisan panjang

Saya sering ditanya seperti ini, jadi akan kami jelaskan tahapan-tahapannya dari yang paling dasar.

Meskipun saham dijual di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun anda tidak bisa bertransaksi langsung di sana.

Anda harus bertransaksi di namanya Perusahaan Sekuritas/Pialang/Broker/Anggota Bursa (memang banyak istilahnya, tapi mereka semua sama). Beberapa contoh sekuritas yang populer ada Indo Premier, MNC Sekuritas, Ajaib, dan kebanggaan saya Mandiri Sekuritas.

Sebelum anda berinvestasi saham, anda harus lebih dulu membuat namanya rekening efek/RDN (Rekening Dana Nasabah). Ini mirip rekening bank, cuma ini khusus buat transaksi di pasar modal.

Syaratnya ada 3:

  1. KTP
  2. NPWP
  3. Rekening Bank

Sebetulnya yang wajib hanya rekening bank. Anda sebetulnya bisa membuat rekening efek dengan Kartu Keluarga bila anda di bawah 17 tahun, namun biasanya traksaksi akan dibatasi.

Untuk NPWP, bila belum memiliki, anda bisa menggunakan NPWP orangtua. Namun apabila anda sudah bekerja, atau setidaknya mahasiswa tingkat akhir, saya sarankan untuk membuat NPWP sendiri. Tapi di beberapa sekuritas, seperti Ajaib, ini tidak wajib.

Pada beberapa sekuritas, anda harus memiliki rekening bank tertentu. Misalkan bila anda mendaftar di Mandiri Sekuritas, maka wajib memiliki rekening bank Mandiri.

Barulah ketika 3 persyaratan di atas terpenuhi, anda dapat membuat rekening efek. Cara mendaftarnya macam-macam, ada sekuritas yang bisa membuat rekening secara full online, semi-online, atau harus ke kantornya sendiri.


Bagaimana cara memilih sekuritas yang baik dan cocok untuk pemula?

Bagi saya, saran pertama yang akan saya beri adalah cari sekuritas yang daftarnya bisa full online, contohnya Indo Premier dan Ajaib.

Yang kedua adalah komisi broker (brokerage fee). Ini adalah komisi yang harus anda berikan kepada perusahaan sekuritas tiap kali melakukan transaksi saham. Sebagai gambaran, komisi broker untuk Mandiri Sekuritas adalah 0,18% untuk beli dan 0,28% untuk jual (dari total transaksi), atau minimal Rp. 5.000.

Jadi misalkan begini, anda beli saham harga Rp. 100.000, berarti komisi brokernya adalah 0,18% yaitu hanya Rp. 180, tapi karena ada minimalnya, maka akan dijatuhkan komisi broker minimal kepada anda sebesar Rp. 5.000.

Namun untuk komisi broker minimal ini saya cukup bingung, karena di website resmi Mandiri Sekuritas Rp. 5.000, sedangkan di kuitansi yang tiap hari saya dapat nilainya Rp. 4.000. Yasudahlah.

Kemudian yang ketiga adalah saran transaksi dari sekuritas. Jadi, perusahaan sekuritas ini tiap hari kasih kita saran bagusnya saham apa dan di harga berapa beli/jualnya. Sebagian sekuritas ada yang ngasih saran gratis, ada pula yang anda harus bayar baru dikasih saran.

Ketiga hal inilah yang paling utama untuk anda pertimbangkan. Saya pribadi (frontal saja) merekomendasikan Mandiri Sekuritas atau Ajaib.

Setelah memilih sekuritas kebanggaan anda, kemudian bikin rekening efek, selanjutnya adalah menunggu. Tidak seperti rekening bank, rekening efek biasanya baru jadi 2 hingga 4 minggu.

Setelah rekening efek jadi, anda harus melakukan top up/deposit pertama untuk mengaktifkan akun saham anda. Caranya macam-macam, tergantung sekuritas. Sebagai gambaran, untuk deposit Mandiri Sekuritas cukup transfer bank biasa ke rekening mereka.

Biasanya, nominal deposit minimal pertama adalah Rp. 100.000. Saya belum menemukan sekuritas yang minimal lebih dari ini. Kalau zaman dulu, banyak, kayak MNC Sekuritas dulu deposit awalnya harus Rp. 10 juta.

Selepas deposit awal, anda instal aplikasi untuk bermain saham. Anda bisa instal di PC atau smartphone terserah. Untuk Mandiri Sekuritas, nama aplikasinya MOST.

Bila anda membaca buku-buku lama, atau nonton film seperti Wolf of Wall Street dan Pursuit of Happyness, anda akan melihat sekuritas dengan cara berbeda. Zaman dulu, anda harus menelpon sekuritas untuk melakukan transaksi saham, sekarang tinggal klik di aplikasi. Jadi, jangan sampai anda kebingungan dengan perbedaan ini.

Tulisannya masih panjang, sabar ya.


Bagaimana strategi investasi saham untuk pertama kali?

Sebetulnya strateginya ada banyak. Anda bisa follow akun-akun saham di instagram, nonton di youtube, atau gabung grup-grup saham di pesbuk.

Strategi yang terbaik yang mana? Jawabannya selalu tidak ada. Namun strategi yang benar adalah yang selalu untung.

Bila anda bertanya saya, strateginya seperti ini:

Saya selalu menyarankan, walau anda punya uang puluhan juta rupiah, untuk deposit awal cukup di bawah Rp. 200.000. Berdaganglah dengan itu.


Kenapa tidak langsung deposit jutaan? Begini, karena masa awal-awal investasi saham itu biasanya mental belum cukup kuat. Harga saham turun dikit, langsung panik, naik dikit, langsung jual.

Jadi saya rekomendasikan untuk deposit sesedikit mungkin dulu, karena bila rugi, anda tidak rugi terlalu banyak.

Pada masa-masa ini, saya rekomendasikan untuk membeli saham dengan harga per lembar di bawah Rp. 500. Namun sahamnya harus stabil. Saya rekomendasikan untuk membeli saham anak perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45.


Contoh Rekomendasi Tempat untuk Investasi

Sebagai contoh, rekomendasi terbaik saya untuk sekarang adalah saham PT. Wijaya Karya Gedung Tbk. (WEGE). Selain karena perusahaan ini sehat, juga dia anak usaha dari PT. Wijaya Karya Tbk. (WIKA), salah satu perusahaan konstruksi terbaik di Indonesia yang orangnya banyak alumni kampusku.

Untuk sekarang, saya merekomendasikan untuk membeli di bawah harga Rp. 200 dan menjualnya di atas harga Rp. 210, atau dengan kenaikan lebih dari 5%. Angka ini bisa anda dapatkan sekitar 1 atau 2 mingguan bila tidak terjadi hal macam-macam.

Sebagai perbandingan, bila anda meletakkan uang di deposito bank BNI hari ini, anda akan mendapatkan bunga 5,5% per tahun. Sebagai catatan, BNI adalah salah satu bank dengan bunga deposito tertinggi saat ini.

Dengan investasi di saham WEGE, anda akan menyamai penghasilan yang akan anda dapat di deposito bank BNI selama setahun hanya dalam waktu 2 minggu.

Namun, dengan dana yang masih kecil, keuntungan anda juga kecil. Dalam kondisi ini, anda harus menghitung brokerage fee beserta pajaknya dengan hati-hati.

Sebagai contoh, bila anda investasi sebesar Rp. 100.000, kenaikan 5% berarti hanya untung Rp. 5.000. Sedangkan brokerage feenya minimal Rp. 4.000, pajak dan lain lain total mungkin Rp. 4.500. Anda hanya akan untung Rp. 500.

Perhitungan brokerage fee, pajak, dan lain-lain akan saya tulis di kemudian hari.

Setelah anda terus melakukan investasi dengan dana kecil, katakanlah sebulan, anda boleh memulai manambah saldo rekening anda. Saya rekomendasikan untuk deposit secara bertahap, misalkan anda punya 10 juta, bulan ini 2 juta dulu, bulan selanjutnya 3 juta, dan seterusnya.

Atau bila anda belum punya dana banyak, anda bisa deposit sedikit demi sedikit. Saya sendiri sejak 5 tahun lalu konsisten tiap bulan deposit Rp. 200.000 dengan menyisihkan uang jajan.

Skenario terburuk misalkan, anda memiliki uang bulanan Rp. 2 juta dan merasa tidak dapat menyisihkan untuk investasi, karena segitulah biaya hidup anda. Anda bisa mencoba skenario berikut.

Dari pendapatan total Rp. 2 juta, anda ambil misalkan Rp. 1 juta untuk biaya beberapa hari. Kemudian sisanya dimasukkan ke saham.

Katakanlah uang anda habis di minggu kedua, sedangkan di saham uang anda sudah tumbuh menjadi Rp. 1,1 juta. Anda boleh ambil Rp. 1 juta tadi, kemudian sisa Rp. 100.000 untuk modal anda main saham.

Beberapa rekan saya melakukan skenario ini dan berhasil, walau pertumbuhan sahamnya lambat. But progress is a progress.

Kelak, ketika dana anda sudah cukup, katakanlah + Rp. 1 juta, anda mungkin harus mencoba saham-saham blue chip yang harganya sekali beli ratusan ribu. Katakanlah WIKA, Bank BRI (BBRI), Telkom (TLKM), Bukit Asam (PTBA), dan lain-lain.

Dikit lagi tulisannya selesai.


Pada masa ini, anda bisa melakukan beberapa strategi investasi lain. Anda bisa melakukan investasi sebagaimana anda memiliki dana terbatas dulu, atau strategi lain.

Kami akan jelaskan 3 strategi investasi yang banyak digunakan.

Investasi jangka panjang. Ini cocok untuk anda yang punya tujuan jangka panjang, seperti dana pensiun atau sekolah anak.

Caranya anda melakukan analisis fundamental, utamanya melihat Price Book Value (PBV) perusahaan. Saya sudah menulis tentang ini. Idenya begini, anda beli saham yang bagus ketika harganya benar-benar murah, kemudian jual saat harganya benar-benar tinggi.

Semisal, april kemarin BRI sempat harga Rp. 2.000 per lembar, sekarang sudah Rp. 3.000 dan banyak yang prediksi kelak harganya akan Rp. 4.000, walau butuh waktu lama.

Jadi ketika april kemarin anda beli saham BRI, anda bisa biarkan dalam waktu lama, mungkin sebulan atau dua bulan, baru anda cek lagi harganya berapa. Kalau cocok, misalkan sudah naik 50%, jual.

Kemudian ada quick trade, biasanya ini beli dan jual saham dalam hari yang sama, atau setidaknya minggu yang sama. Keuntungannya kecil, paling hanya 1%, yang penting cukup untuk menutup komisi broker dan pajaknya, apalagi kalau dana besar.

Ada kecenderungan seperti ini, pada beberapa saham, harga akan turun ketika sekitar 15 menit sebelum pasar ditutup, dan naik sekitar 1 jam ketika pasar dibuka. Beberapa orang memanfaatkan momen ini, termasuk saya.

Biasanya orang melakukan ini untuk investment/trading for living. Tapi saya sendiri menyarankan jangan melakukan investment/trading for living kecuali dana anda di atas Rp. 20 juta.

Kemudian ada dividen oriented. Intinya dia hanya ngejar dividen (pembagian keuntungan oleh perusahaan). Saya sendiri melakukan hal ini di saham PTBA.

Ketika anda melakukan ini, anda hampir tidak peduli lagi apabila saham mau naik harganya atau turun. Anda hanya mengincar dividen yang dibagikan setiap tahun.

Biasanya kalau harga sahamnya turun, orang langsung beli biar dividen yang didapat bertambah. Kalau sahamnya naik, sebagian orang akan jual, namun dengan catatan harus beli lagi kalau harga sahamnya turun. Intinya, sahamnya harus terus di-hold.

Biasanya yang melakukan strategi ini akan mengincar saham BUMN. Karena BUMN ditekan oleh pemerintah untuk membagikan dividen agar masuk ke kas negara.

Sebagai catatan, tahun ini kemungkinan adalah tahun terakhir untuk mengumpulakan dividen dalam jumlah besar. Karena dividen adalah pembagian keuntungan berdasarkan laba bersih perusahaan tahun lalu, dan ini adalah tahun yang buruk.

Bahkan menteri BUMN sudah memprediksi, dividen yang akan diterima pemerintah tahun depan hanya Rp. 10 T sampai Rp. 15 T. Sebagai perbandingan, tahun ini sudah lebih dari Rp. 40 T dividen yang masuk ke kas negara.

Anda bisa memilih salah satu strategi, atau menggunakan beberapa strategi sekaligus. Saya sendiri menggunakan sekitar 25% untuk quick trade, 25% dividen oriented, dan sisanya untuk investasi jangka panjang.

"Short-term thinking is absolutely the biggest villain."

Dikit lagi selesai kok tulisannya.


Dan jangan lupa lakukan diversifikasi, maksudnya jangan hanya investasi di satu saham saja. Jadi misalkan, saham AAAA anda rugi, anda masih memiliki saham lain.

Lebih jauh, jangan investasi di saham saja. Sesekali coba reksadana, obligasi, deposito, bahkan forex.

Saya pribadi seperti ini, 25% dana yang saya miliki selalu saya masukkan ke reksadana, kemudian sisanya saham. Kelak, bila ada obligasi bagus, saya juga mau coba.

Bagaimana dengan forex? Saya seumur hidup hanya pernah deposit Rp. 45 ribu ($3). Sejujurnya pendapatan saya paling banyak di sini, namun ruginya banyak juga, kurang stabil. Jadi saya kurang merekomendasikan.

Sejujurnya, bila anda memulai investasi, saya sangat merekomendasikan untuk memulai investasi di reksadana. Walau pertumbuhannya agak lambat, sekitar 0,5% seminggu, tapi ini sudah lumayan.

Selain karena reksadana bisa anda tinggal tidur, administrasinya juga cukup mudah. Anda tidak perlu membuat rekening efek. Anda bisa berinvestasi di aplikasi macam bibit.id bahkan tokopedia.

Begitulah cara investasi saham untuk pertama kali dan strateginya menurut saya. Saya merekomendasikan untuk terus belajar, dan kalau perlu gabung ke grup-grup saham (terutama grup pesbuk), agar bisa punya banyak perbandingan strategi yang paling cocok untuk anda.


Silahkan gabung di Grup Telegram: https://t.me/sutakananinvestment

Apa yang Anda dapat? 

Benefit yang ditawarkan jika bergabung ke grup kami:

1. Rekomendasi trading harian (setiap hari)

2. Pembahasan sektoral tiap minggu

3. Pembahasan saham untuk jangka panjang tiap bulan (value & growth investing)

4. Rekomendasi buku tiap bulan

5. Diskusi saham, reksadana, dan investasi lainnya

6. Gratis konsultasi keuangan

7. Diskon 25% untuk Financial Check-up

Posting Komentar untuk "Belajar Investasi Saham dari Nol untuk Pemula"