Penjelasan Fungsi Pengarahan (ACTUATING) Dalam manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengupayakan setiap anggota kelompok agar bersedia bekerja sama dan secara ikhlas serta sinergi dalam menggapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian (Dewi & Mashar, 2019, hlm. 110). Definisi actuating ini juga secara implisit menjelaskan bahwa semua anggota dalam organisasi atau kelompok dapat bekerja sama sesuai dengan keputusan dalam perencanaan. Keseluruhan proses maksudnya terdapat pemberian motivasi kerja, perintah, petunjuk dan nasihat kepada bawahan dengan keterampilan komunikasi sehingga staf dapat bekerja sungguh-sungguh untuk tercapainya tujuan dalam organisasi.
Pergerakan merupakan inti dari manajemen yang digunakan dalam manajemen dan terdapat fungsi leading juga di dalam actuating, di mana harus ada prinsip efisiensi dan komunikasi yang baik dalam menjalankan organisasi (Dewi & Mashar, 2019, hlm. 110). Dengan kata lain, fungsi actuating adalah memberikan penekanan yang lebih pada aktivitas yang berkaitan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Definisi dan Konsep Pengarahan dalam Manajemen
Fungsi pengarahan (fungsi manajemen actuating) adalah fungsi pokok manajemen yang bisa dijalankan setelah fungsi perencanaan dan fungsi organisasi sudah terlaksana.Pengertian fungsi pengarahan (directing) adalah kegiatan memberikan instruksi, perintah, petunjuk kepada orang lain. Untuk menjalankan apa yang telah direncanakan.
Siapa yang memberikan pengarahan ?
Dalam struktur manajemen, manajemen puncak akan memberikan pengarahan kepada manajemen pada tingkat dibawahnya. Manajemen ditingkat menengah akan memberikan pengarahan kepada manajemen ditingkat yang lebih bawah lagi.
Begitu seterusnya....
Sampai kepada orang yang mempunyai wewenang terakhir. Seperti mandor yang akan memberikan pengarahan terhadap para pekerja dilapangan.
Pengarahan juga sering disebut dengan fungsi actuating (menggerakkan) atau fungsi directing. Artinya: manajer diposisi tinggi menggerakkan pihak yang berada di posisi tepat dibawahnya.
Actuating adalah usaha. Atau ikhtiar manajemen. Dijalankan agar tujuan manajemen tercapai. Tindakannya menggunakan perencanaan sebagai pedomannya.
Agar pengarahan berjalan dengan baik, dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang baik. Jiwa kepemimpinan yang baik bisa mengarahkan orang dengan baik. Dengan jelas. Saling kerja sama dan yang penting: tidak terjadi pertentangan. Atau paling tidak: meminimalisir potensi pertentangan. Yang bisa berujung pada konflik. Inilah pentingnya fungsi actuating.
Bagaimana melakukan pengarahan yang baik?
Kuncinya: komunikasi.
Pemimpin harus punya kemampuan komunikasi yang baik. Jelas, mudah dimengerti. Pesan dan instruksi yang diberikan: harus sampai. Bisa diterima dengan baik. Supaya bisa dijalankan dengan baik juga.
Sebagus apapun perencanaannya, seganteng artispun manajernya, jika tidak punya kemampuan komunikasi yang baik: bahawan akan kesulitan menjalankan perintahnya. Mengeksekusi perencanaannya. Hasilnya tidak akan maksimal. Atau malah membuat masalah. Konflik. Ujung ujungnya: rugi.
Secara teori manajemen. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh pemimpin. Untuk mengarahkan anggota bawahannya.
- Memberi orientasi tugas yang harus dijalankan
- Memberi petunjuk baik petunjuk umum dan petunjuk yang khusus
- Mempengaruhi anggota bawahan
- Memotivasi anggota yang menjalankan tugas.
Tujuan Fungsi Pengarahan
#1. Memprakarsai Aksi (Initiatos Action)
Bawahan tidak akan memulai pekerjaan, jika tidak ada yang menyuruhnya. Tidak ada yang menuntunnya. Bawahan pasti takut salah. Takut tidak sesuai.Untuk itu, pengarahan dari atasan sangat diperlukan.
Apa yang harus mereka lakukan?
Kapan harus dilakukan?
Bagaimana cara melakukannya?
Fungsi pengarahan bisa menjelaskan itu semua. Atasan harus mengkomunikasikannya.
Fungsi pengarahan membuat karyawan bisa memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh atasan.
#2. Sebagai Alat Motivasi (Means of Motivation)
Hal yang umum: pegawai menjalankan apa yang diperintahkan hanya karena tugasnya. Dia bekerja untuk mencari uang. Motivasi pegawai: uang. Kadang tidak peduli dengan kondisi perusahaan. Dia hanya ingin bekerja dan mendapat uang.Mereka menjalankan tugas yang diberikan. Selesai. Hasilnya? Belum tentu maksimal.
Siapa peduli.
Fungsi pengarahan bukan hanya tentang menyuruh. Bukan hanya menuntut. Tapi juga memotivasi pihak yang disuruh.
Setiap bawahan pasti punya masalahnya tersendiri. Punya hambatannya tersendiri. Dan juga punya motivasi tersendiri. Manajemen atas harus bisa memberikan penjelasan dan motivasi yang lebih. Untuk para bawahannya. Agar menjalankan tugasnya secara maksimal, mendetail.
Pemimpin harus dekat dengan bawahan. Membuatnya punya motivasi berlebih untuk menjalankan perintah yang sudah direncanakan. Kalau bisa: membaur dan menyediakan reward and punishment bagi bawahannya.
#3. Mengintegrasikan Upaya (Integrates Efforts)
Salah satu manfaat pengarahan adalah ini: membuatnya berjalan beriringan. Membuatnya saling bekerja sama. Membuatnya tidak saling konflik kesesama. Intinya: saling terintegrasi. Diantara bagian bagian, dintara departemen departemen, dan diantara individu individu dalam perusahaan.
Integrasi sangat perlu. Agar langkah perusahaan sesuai dengan rencana yang diinginkan. Tidak parsial, setengah setengah. Dan segala yang diusahakan menjadi efektif.
Agar berhasil, atasan harus melakukan "persuasive leadership". Pendekatan yang persuafi kepada semua orang yang menjalankan tugasnya. Dan komunikasi yang efektif antar bagian bagian diperusahaan.
Selama melakukan pengarahan, ini yang harus dilakukan oleh atasan: memberi petunjuk, instruksi, dan inspirasi kepada bawahan. Kepada setiap departemen.
#4. Menyediakan Stabilitasi (Privides Stability)
Perusahaan akan senang jika bekerja dalam kondisi yang stabil. Siapapun suka dengan kondisi yang stabil. Tidak sering terjadi perubahan. Tidak sering terjadi gejolak. Yang bisa merugikan. Dan memerlukan banyak penyesuaian.Potensi konflik pasti ada.
Stabiltias perusahaan harus diciptakan. Kondisi internal perusahaan harus stabil. Agar semua bagian bisa berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Fungsi pengarahan bisa dimaksimalkan untuk masalah ini.
Ini yang harus dimiliki manajer: komunikasi yang efektif, persuasif, supervisi yang tegas dan motifiasi.
Komunikasi yang efektif diperlukan: agar orang mengerti tugas dan tanggungjawabnya. Mengerti apa yang harus dilakukan. Dan paham apa efek negatifnya.
Komunikasi yang persuasif diperlukan: agar orang yang tidak setuju menjadi setuju. Yang menolak menjadi menerima.
Supervisi yang tegas diperlukan: agar orang mematuhi perintahnya, menjalankan perintah dengan semestinya, tidak berani melakukan penyimpangan.
Motivasi diperlukan: Agar yang malas menjadi semangat, yang semangat jadi lebih semangat, yang produktif menjadi lebih produktif.
Apabila semua itu bisa berjalan. Tidak ada alasan untuk internal perusahaan menjadi tidak stabil.
#5. Penggunaan Sumber Daya dengan Efisien
#6. Koping Perubahan
Tantangan dalam Fungsi Pengarahan
#1. Tingkah Laku Manusia (Human Behavior)
#2. Hubungan Manusia
#3. Kepemimpinan
#4. Komunikasi
- Instruktive: memberi perintah kepada bawahan.
- Evaluative: memberi laporan bawahan kepada atasan
- Informative: menyampaikan berita, pesan sebagai info tambahan
- Influencing: memberi saran atau nasihat.
6 Karakteristik Pengarahan
#1. Pervasive Function
#2. Continous Activity
#3. Human Factor
Human faktor adalah perilaku manusia. Perilaku yang tidak sulit diprediksi. Perilaku yang kompleks. Satu sama lain:tidak sama. Sedangkan arahan yang diberikan: sama. Fungsi pengarahan sangat dekat dengan human factor. Selalu diperhatikan. Dimanapun organisasinya. Apapun bisnis perusahaannya.#4. Creative Activity
Ini salah satu fungsi pengarahan: mengubah rencana menjadi tindakan. Jika tanpa diarahkan: seorang bawahan menjadi tidak aktif. Tenaga, pikiran dan ide idenya tidak berkontribusi maksimal.#. 5 Executive Function
Maksudnya begini: bawahan menerima dan menjalankan intruksi hanya dari atasannya saja. Fungsi pengarahan dijalankan oleh semua executive. Atau semua level manajer. Disemua jenjang atau tingkatan manajemen.Selain pihak itu: intruksinya tidak akan dijalankan oleh bawahan.
#6. Delegated Function
* Akhir
Fungsi pengarahan cakupannya luas. Butuh disiplin ilmu yang komplek. Butuh ilmu komunikasi, ilmu sosiologi dan ilmu ilmu lainnya. Semoga tulisan ini bisa membantu anda. Walau tidak detail dan mendalam (indeep). karena akan terlalu panjang. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Fungsi Pengarahan (ACTUATING) Dalam manajemen"
Silahkan sampaikan tanggapan, kritik dan saran Anda. Tuangkan dalam kolom Komentar.
Terima kasih.