Widget HTML #1

Pentingnya Akuntansi Keuangan dalam Mengelola Keuangan Perusahaan

Salah satu hal terpenting dalam sebuah perusahaan adalah akuntansi keuangan. Dan keuangan adalah jantung dari perusahaan tersebut. Untuk mengetahui besar kecilnya omset sebuah perusahaan harus ada kejelasan tentang masuk dan keluarnya uang perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan akuntansi keuangan yang merupakan sistem perusahaan yang berfungsi untuk menganalisis. Dan melaporkan transaksi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan menggunakan sistem ini untuk menyajikan kondisi laporan keuangan terbaru. Sebagai tolak ukur pengambilan keputusan seorang pimpinan perusahaan.

10 Fungsi dan Tujuan Akuntansi Keuangan dalam Perusahaan

Akuntansi keuangan memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Serta memainkan peran kunci dalam mengelola informasi keuangan suatu entitas. Berikut ini akan kami jelaskan berbagai fungsi lengkapnya, agar Anda dapat memahami peranan pentingnya dalam dunia bisnis dan keuangan.

1. Sebagai Laporan Kepada Manajemen Perusahaan

Fungsi dan tujuan akuntansi keuangan yang pertama adalah sebagai bentuk laporan kepada perusahaan. Dalam hal ini, akuntan bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dengan pihak eksternal perusahaan lain. Namun, pihak internal perusahaan juga juga menjadi unsur penting untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan. Dan menjadi informasi sebagai bahan manajemen perusahaan ke depannya.

Laporan keuangan ini akan menjadi bahan evaluasi perusahaan. Terutama untuk menentukan kebijakan terkait dengan usaha atau strategi perusahaan selanjutnya. Dengan adanya akuntansi keuangan, maka penyusunan laporan akan lebih struktural dan sistematis. Terutama terkait dengan aktiva, pasiva, modal atau kewajiban dan pajak.

2. Untuk Mengetahui Keuntungan dan Kerugian

Fungsi yang kedua adalah untuk melakukan pemeriksaan yang terkait dengan jumlah keuntungan dan kerugian yang masuk perusahaan. Berdasarkan data tersebut, pihak akuntan harus menghitung keduanya secara benar.

Karena nantinya data terkait keuntungan dan kerugian tersebut akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Terutama, yang berhubungan dengan rencana mendapatkan keuntungan penjualan yang akan datang.

3. Akuntansi Keuangan sebagai Monitoring atau Controlling

Fungsi yang tidak kalah pentingnya adalah untuk memonitor dan mengawasi aneka kegiatan yang ada dalam perusahaan. Suatu perusahaan harus melakukan controlling setiap transaksi perusahaan guna menghilangkan potensi mendapatkan kerugian.

Controlling ini bisa sukses jika pemegang saham utama perusahaan dan pihak pemerintah dapat berkoordinasi dengan baik melalui kebijakan dan keputusan ekonomi untuk perusahaan.

4. Pembagian Keuntungan dan Kerugian

Fungsi dan tujuan selanjutnya adalah membantu perusahaan dalam menetapkan hak bagi unsur perusahaan yang ikut andil membesarkannya. Hak ini mencakup unsur eksternal dan internal, dan salah satunya adalah hak mendapatkan laba pada rekanan dan investor. Sedangkan untuk hak internal contohnya adalah gaji karyawan dan juga bonus.

Bukan hanya berupa material saja, penyandang dana perusahaan juga harus mengetahui manajemen perusahaan secara utuh. Salah satunya adalah memahami strategi penjualan apa yang sedang dijalankan. Berdasarkan kalkulasi keuangan dapat dinilai apakah perusahaan telah memberikan hak sesuai standar dengan hak-hak lainnya atau belum.

5. Pengambilan Keputusan yang Tepat

Dengan adanya akuntansi keuangan, maka laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan dapat akurat dan terperinci. Baik itu informasi keuangan berupa laporan rugi/laba, neraca, dan arus kas yang sangat membantu manajer dalam memahami kondisi keuangan perusahaan. Mengidentifikasi tren, dan mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

6. Akuntansi Keuangan sebagai Pengawasan

Fungsi dan tujuan akuntansi keuangan selanjutnya adalah sebagai pengawasan aktivitas unit atau perusahaan. Terutama dalam hal yang berkaitan dengan transaksi finansial. Selain itu juga berfungsi sebagai pembuatan anggaran perusahaan.

Yang merupakan instrumen bantuan penting dalam rangka mencapai perencanaan sasaran perusahaan. Baik saat rencana periode awal tahun lalu maupun transaksi yang akan datang.

7. Memenuhi Persyaratan Hukum dan Peraturan

Dengan adanya akuntansi keuangan, perusahaan telah mematuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku dalam pelaporan keuangan. Hal ini sangat penting untuk memenuhi kewajiban perpajakan, menghindari sanksi hukum, dan menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan.

8. Mendukung Akses ke Sumber Daya Finansial

Fungsi selanjutnya adalah mendukung akses ke sumber daya finansial, seperti ketika perusahaan membutuhkan pinjaman bank atau investasi modal. Dengan akuntansi keuangan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pihak bank atau investor dalam perusahaan.

Laporan keuangan yang baik dapat membantu meningkatkan peluang perusahaan untuk mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan.

9. Akuntansi Keuangan sebagai Pemetaan Perusahaan

Untuk fungsi selanjutnya adalah sebagai pemetaan perusahaan, yaitu untuk melakukan pemetaan penjualan dan persediaan. Termasuk juga di dalamnya terkait dengan pengeluaran-pengeluaran perusahaan. Seperti gaji karyawan serta bonus karyawan.

10. Memudahkan Proses Evaluasi

Sedangkan fungsi berikutnya adalah mempermudah proses evaluasi, karena dengan adanya laporan akuntansi keuangan. Tentu ada data-data konkret yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan terkait perkembangan perusahaan ke depannya.

4 Standarisasi Akuntansi Keuangan di Indonesia

Setelah mengetahui fungsi dan tujuannya, maka selanjutnya adalah mengetahui standarisasi akuntansi keuangan. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

1. Standar Akuntansi Pemerintah

SAP atau Standar Akuntansi Pemerintah telah menjadi  PP resmi yang harus dijalankan sebagai bahan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Fungsi dari PP ini adalah memberikan jaminan keterbukaan dan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara. Sehingga akan terbangun pemerintahan yang baik dan bersih.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Dalam membuat laporan keuangan, seorang akuntan harus berdasarkan pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Yang merupakan lain dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yan ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) pada tahun 2012 lalu.

Dan standar ini digunakan oleh badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik. Yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal. Seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, atau perusahaan dana pensiun.

3. SAK-ETAP

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-ETAP) merupakan standar akuntansi bagi entitas yang akuntabilitas publiknya tidak terlalu bagus. Sedangkan laporan keuangannya ditujukan untuk tujuan umum pengguna eksternal. ETAP ini merupakan bentuk penyederhanaan dari IFRS yang meliputi tidak adanya laporan rugi laba komprehensif.

Selain itu juga tidak ada laporan penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi. Setelah tanggal Perolehan hanya hanya menggunakan harga Perolehan.

Sedangkan untuk lembaga-lembaga keuangan Syariah seperti bank Syariah, pegadaian Syariah, badan zakat dan lain sebagainya. Menggunakan standarisasi akuntansi PSAK-Syariah dengan menggunakan standar bersandarkan pada fatwa MUI dan ulama. Dan untuk perusahaan mikro kecil dan menengah, biasanya menggunakan standarisasi SAK-EMKM.

Dan sebagai penyusun standarisasinya adalah dari lembaga IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). Yaitu organisasi profesi yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia. Tujuan dari standarisasi ini adalah untuk mendorong masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam usaha kecil dan menengah.

Demikian tadi, fungsi dan tujuan serta standarisasi akuntansi keuangan di Indonesia. Dengan adanya sistem ini perusahaan akan memiliki laporan keuangan yang baik, teratur dan akurat.

Posting Komentar untuk "Pentingnya Akuntansi Keuangan dalam Mengelola Keuangan Perusahaan"