Widget HTML #1

Cara Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Sampai Panen

Feenance.web.id - Selain ikan nila, ikan lele juga menjadi konsumsi banyak orang. Bahkan berbisnis budidaya ikan lele juga sangat menjanjikan. Mengingat kebutuhan di pasaran juga bisa membeludak di beberapa waktu. Misalnya saja menjelang lebaran dan berbagai libur nasional. Atau bahkan konsumsi pada berbagai warung makan dan restoran di perkotaan.

Berbisnis budidaya ikan lele seperti halnya dengan budidaya ikan nila, ada yang berbisnis pada sektor pembibitan, sektor pembesaran dan sektor kelengkapan maupun pakan. Pada berbagai sektor tentu saja mempunyai pasar dan target marketing yang berbeda. Dalam tiap tahapan dari memulai sampai bisnis berjalan, juga membutuhkan modal dan teknis yang berbeda pula.

Dalam hal konsumsi di pasaran memang ikan jenis lele ini sepertinya lebih mudah untuk di dapatkan. Namun sekarang ini pembudidaya ikan lele juga mulai menipis, ini di akibatkan oleh beberapa faktor. Terutama pada faktor pandemi beberapa tahun belakangan ini juga mengamputasi semua jenis bisnis pada berbagai sektor ekonomi. 

Peluang besar jelas sangat ada, apalagi jika Anda mampu melampaui target pada perkotaan dan wilayah Anda. Target pembesaran pada bibit sampai konsumsi ini memang rata-rata pada kebanyakan jenis ikan ada pada rentang waktu 4 sampai 5 bulan saja. Untuk bisa menempuh waktu yang demikian singkat ini, beberapa hal juga mulai di perhitungkan sejak awal. Maka dari itu untuk memulai sebuah bisnis budidaya ikan lele, tentu saja harus dihitung secara detail guna meminimalkan modal dan meminimalkan gagal panen.

Mengingat pada saat penebaran benih saja sudah tentu ada banyak yang mati. Belum lagi yang salah dengan aerasi yang tentunya juga sangat berpengaruh pada kehidupan ikan, pasokan oksigen maupun pemberian pakan dan pembuangan amonia.

Cara Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Sampai Panen



Berikut ada beberapa langkah yang bisa Anda jadikan sebagai konsep awal untuk beternak dan budidaya ikan lele, apalagi kalau Anda yang masih pemula tentunya membutuhkan banyak referensi agar tidak salah langkah.

1. Pemilihan Bibit

Dalam pemilihan bibit ikan lele, sebaiknya Anda juga memperhatikan jenis ikan lele yang akan Anda budidaya. Ukuran juga sangat berpengaruh, apalagi jika Anda ingin menargetkan pada waktu hingga konsumsi.

Dalam memilih bibit ikan, sebaiknya gunakan yang ukuran sama, jangan sampai berbeda ukuran pada saat penebaran benih. Biasanya memang penebaran akan dilakukan pada ukuran 7 sampai 9 cm. Ini untuk menargetkan panen ukuran konsumsi satu kilo antara 7 sampai 8 ekor pada 4 bulan budidaya pembesaran.

2. Pemilihan dan Konsep Kolam

Untuk konsep kolam ikan sendiri ada banyak metode yang bisa Anda gunakan. Mulai menggunakan kolam terpal, menggunakan kolam jenis bioflok, atau bahkan menggunakan kolam sejenis tanah. Beberapa metode kolam ini tentunya mempunyai jenis dan konsep yang berbeda dalam budidaya ikan lele.

Dan memang ada beberapa kelebihan dan kekurangan. Terkait dengan efektifitas pemilihan jenis kolam yang ingin Anda adopsi, tentu saja sesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi atau area yang ingin Anda jadikan sebagai tempat budidaya ikan lele.

Menggunakan kolam terpal dan menggunakan bioflok memang tidak perlu persiapan yang lama, dalam pemasangan dan pembuatan kolam terpal pun juga akan jauh lebih singkat. Berbeda dengan menggunakan kolam tanah, ini bisa lebih lama, apalagi jika menggunakan kolam semen, perlu biaya yang lebih mahal dan ini bisa menambah modal Anda.

Solusi bagi pemula tentu saja Anda bisa menggunakan kolam bioflok atau bahkan menggunakan terpal. Namun jika memang sumber air yang ada di rumah Anda sangat melimpah, Anda bisa menggunakan jenis kolam tanah saja. Ini agar pergantian air bisa selalu signifikan dan pembuangan amonia sendiri juga bisa teratur.

Bibit ikan lele sendiri juga sangat rawan, dan bobot ikan lele juga sangat rawan dengan penyusutan, ini karena konsumsi pakan dan konstruksi dari kolam itu sendiri. Penebaran benih juga sangat bergantung pada volume air, kedalaman kolam, hingga luas dari kolam itu sendiri. Supaya hasilnya bisa maksimal, Anda bisa mengatur pada satu bagian meter persegi untuk kapasitas 100 lele saja.

3. Pembuatan Aerasi Kolam

Aerasi kolam ini memang sangat diperlukan. Apalagi dalam pembuangan amonia dan semua kotoran yang ada. Jangan sampai mengendap atau bahkan menjadi berbau. Hewan jenis ikan lele ini cenderung bisa membuat air menjadi bau jika tidak diganti dalam waktu yang cukup lama. Bahkan dalam beberapa hari saja sudah bisa mendapatkan banyak amonia. Untuk itu Anda harus rajin dalam membersihkan amonia yang ada di dalam kolam.

Kalau menggunakan air di kolam tanah, sebaiknya gunakan aerasi untuk mengganti dan pastikan sumber air selalu mengganti pada bagian semua sisinya. Ini bisa membuat ikan akan lebih segar dan pasokan oksigen di dalam air bisa tercukupi.

4. Kualitas Pakan

Dalam menentukan kualitas pakan yang baik, ikan lele memerlukan banyak vitamin dan protein. Apalagi dengan tingkat suplai makanan yang penuh, ikan ini bisa Anda panen dalam jangka waktu yang sudah Anda targetkan. Namun jika Anda salah dalam memberikan makanan, ini bisa tidak sesuai dengan ekspektasi yang Anda canangkan. Bahkan cenderung gagal panen.

Berbeda dengan ikan nila, kalau ikan lele ini cenderung berukuran terlalu besar, maka bisa saja sudah tidak masuk ke dalam kategori ukuran konsumsi. Bahkan sudah masuk ke dalam pasar pemancingan.

Sangat berhati-hati memang kalau dalam berbisnis lele, berbeda dengan ikan nila. Walaupun telat satu sampai dua bulan saja ikan masih laku dan pakan juga masih bisa ditekan.

5. Pemisahan Ikan

Dalam pemisahan ikan ini tentu saja akan mempertimbangkan semua ukuran ikan yang ada, jangan sampai ada yang terlalu kecil dan jangan sampai ada yang terlalu besar. Ini akan mempengaruhi dalam pemanenan. 

Panen biasanya akan diambil semua ukuran konsumsi dan di ambil yang rata saja ukurannya. Untuk ukuran yang terlalu kecil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, kemungkinan ada yang kurang optimal pada pertumbuhan. Bisa juga karena ada cedera dan terlampau jauh dengan yang lain dalam hal makan. 

Atau bisa saja kalau terlalu besar hanya akan merampas semua pakan yang Anda berikan saja, ini bisa menambah beban pakan yang nantinya akan sia-sia.

Jika Anda sudah bisa memasarkan semua produk konsumsi ikan lele Anda, sebaiknya Anda juga bisa membuat berbagai suplemen untuk vitamin ikan lele, atau bisa juga dengan menambah cabang untuk berbisnis dan mulai melakukan pembibitan sendiri. Ini akan membantu permodalan Anda jadi semakin sedikit, apalagi jika sudah beberapa kali Anda melakukan percobaan dan nantinya Anda hanya tinggal memutar uang saja.

Kendala yang banyak orang hadapi dalam budidaya ikan lele ini jelas ada pada pakan saja. Mengingat pakan sendiri sekarang sudah agak mahal. Dan memang banyak alternatif jika Anda ingin menggunakan pakan sendiri. Ada banyak tutorial cara membuat pelet sendiri dengan alat khusus dan bahan yang mudah ditemukan pada sekitar Anda.

Posting Komentar untuk "Cara Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Sampai Panen"