Widget HTML #1

Aset tidak Lancar Adalah dan Contohnya

Aset tidak Lancar Adalah dan Contohnya

Aset tetap atau Aset tidak Lancar Adalah  berisi properti perusahaan seperti bangunan, pabrik, peralatan, perlengkapan, dan properti-properti lainnya. Nilai yang tertera adalah harga pembeliaannya yang dikurangkan dengan akumulasi depresiasi. Depresiasi adalah penyusutan aset. Setiap peralatan, perlengkapan, bangunan yang dimiliki perusahaan memiliki masa pakai atau umur yang akan mengurangkan sedikit demi sedikit setiap tahunnya nilai dari aset perusahaan tersebut sampai masa pakainya habis.

Aset tidak Lancar Meliputi 3 Kategori

Untuk aset yang tidak lancar, umumnya dikenal tiga contoh yang paling umum, yaitu aset tetap, aset tidak berwujud, dan juga investasi jangka panjang.

1. Aset Tetap

Untuk aset tetap, alasan yang menyebabkannya tergolong sebagai aset tidak lancar adalah nilainya yang terus berubah dari waktu ke waktu sekalipun dapat diukur dengan nilai mata uang yang digunakan. Gedung tempat usaha, sebagai contoh, memiliki nilai tukar yang terus berubah mengikuti perubahan pada harga tanah dan semacamnya.

2. Aset tidak Berwujud

Sedikit berbeda dengan aset tetap, aset tidak berwujud digolongkan sebagai aset tidak lancar karena nilainya yang justru sulit untuk diukur meski mungkin tidak berubah-ubah. Hak cipta yang termasuk sebagai kekayaan intelektual, misalnya saja, dapat diperjualbelikan dan diukur dengan nilai mata uang, tetapi besarnya hak cipta yang sama akan berbeda-beda sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

3. Investasi Jangka Panjang

Sementara itu, investasi jangka panjang dapat digolongkan sebagai aset dengan jenis tidak lancar karena pemilik investasi tidak bisa sewaktu-waktu mencairkan nilai investasi yang sudah dilakukannya, tetapi harus mengikuti tempo yang sudah disepakati yang umumnya memiliki rentang yang sangat lama.

Perusahaan yang tidak memiliki keunggulan kompetisi dalam jangka waktu yang panjang akan selalu menghadapi persaingan. Yang artinya mereka akan secara konsisten melakukan udpate terhadap fasilitas pabrik untuk mencoba tetap selalu komptitif, walau sebenarnya peralatan pabrik tersebut belum habis masa pakainya. Ini tentu saja akan meningkatkan pengeluaran perusahaan dan terus menambah total aset tetap pada laporan neraca.

Perusahaan yang memiliki keunggulan komptitif jangka panjang tidak perlu secara konstan mengupgrade pabrik mereka untuk tetap kompetitif. Contoh perusahaan permen karet Wrigley. Mereka membuat permen karet dan tidak mengupdate pabrik dan perlatannya sampai masa pakai mesin dan peralatan tersebut habis dan usang.

Jadi, perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kita cari mengganti mesin dan peralatan karena memang masa pakainya sudah habis atau sudah tidak produktif lagi. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki keunggulan, perlu selalu mengupdate mesin, perlatannya hanya untuk menjaga agar produk dan jasanya tetap komptitif di pasar. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif akan dapat membiayai sendiri pembaharuan pabrik dan peralatannya. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki keunggulan kompetitif akan membebankannya kepada hutang untuk secara konsisten untuk terus mengupdate pabriknya. 

Contoh Aset tidak Lancar

Kita lihat perbandingan contoh perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dan tidak. Wrigley pada tahun 2007 memiliki pabrik dan perlengkapannya senilai $1,4 Milyar dan memiliki hutang sebesar $1 Milyar. Membukukan sekitar $500 Juta pertahun. Bandingkan dengan GM pada tahun yang sama, memiliki pabrik dan perlengkapannya senilai $56 Milyar, dan memiliki hutang senilai $40 Milyar, dan dalam 2 tahun terakhir mengalami kerugian.

Permen karet adalah produk yang tidak mengalami perubahan terlalu banyak dan brand Wrigley menghasilkan keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing pada industrinya. Sedangkan GM harus berhadapan dengan banyak perusahaan otomotif dunia dan produknya harus mengalami update dan redesign agar dapat selalu bersaing dengan pesaingnya. Ini artinya GM harus selalu secara regular mengubah pabriknya untuk menghasilkan produk baru atau produk redesign.

Membuat permen karet jauh lebih menghasilkan profit daripada membuat mobil bagi shareholdernya. Coba perhatikan ini : $100.000 invest di Wrigley pada tahun 1990 akan bernilai $547.000 pada tahun 2008. Tapi berinvestasi $100.000 pada GM akan bernilai $97.000 pada tahun 2008. Ada perbedaan $460.000 lebih menghasilkan berinvestasi pada Wrigley.

Warren Buffett pernah berkata perusahaan yang menghasilkan produk secara konsisten tanpa harus banyak perubahan akan menghasilkan profit yang konsisten. Produk yang konsisten maksudnya produk tersebut tidak membutuhkan uang yang banyak untuk mengupgrade pabrik hanya untuk dapat bersaing kompetitif di pasar. Untuk menjadi kaya, pertama kita harus menghasilkan uang, uang yang banyak. Salah satu cara untuk menghasilkan uang yang banyak adalah dengan tidak menghabiskan banyak uang untuk menghasilkannya.

Posting Komentar untuk "Aset tidak Lancar Adalah dan Contohnya"