Widget HTML #1

Akrual Basis Adalah : Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Contohnya

Akrual Basis Adalah : Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Contohnya

Akrual basis adalah
metode yang sudah lazim digunakan oleh banyak perusahaan, baik perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Akrual basis di pilih karena mampu memberikan gambaran yang lebih tepat mengenai kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat membuat kebijakan yang lebih relevan untuk masa depan.

Pengertian Akrual Basis

Basis akrual (accrual basis) adalah sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang pencatatannya dilakukan saat terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima. Dalam pencatatan menggunakan basis akrual ini tentu akan lebih akurat, dan dengan menggunakan basis akrual aset, kewajiban dan ekuitas mudah diukur. Di dalam basis akrual sebuah pendapatan akan diakui ketika perusahaan memiliki hak untuk melakukan penagihan dari hasil transaksi. Dan menggunakan basis akrual ini tidak memperdulikan kapan kas akan diterima, dan kapan kas dikeluarkan. Pengakuan biaya di dalam basis akrual ini ketika kewajiban membayar sudah jatuh tempo. Dan biaya tersebut sudah dapat diakui ketika kewajiban membayar sudah terjadi, meskipun kas belum dikeluarkan.

Lihat juga: Akrual Basis dan Kas Basis

Kelebihan Basis Akrual (Accrual Basis) 

1. Menunjukkan Gambaran Jelas Pendapatan

Akuntansi berbasis akrual ini dipakai oleh perusahaan besar hingga pemerintahan seperti BUMN, PT GARUDA INDONESIA, dll. Hal ini dapat terjadi karena tidak terlepas dari salah satu kelebihannya yaitu menganggap bahwa tidak begitu penting tentang waktu diterimanya pemasukan, melainkan yang penting adalah pengakuannya sebagai pendapatan. Jadi walaupun kas belum diterima, tetapi sudah menunjukkan kondisi pendapatan.

2. Sebagai Acuan Modal

Penerapan metode pencatatan akuntansi berbasis akrual ternyata memiliki kelebihan yang sangat penting yaitu berupa tolok ukur atau Acuan modal. Ini dapat terjadi karena pencatatan dan penghitungan pemasukan dan pengeluaran kas akan mempengaruhi modal. Artinya, tambahan pemasukan atau pendapatan dapat menjadi investasi yang merupakan tolok ukur modal perusahaan.

3. Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui

Tidak bisa dipungkiri bahwa penerimaan dan pengeluaran adalah hal penting dalam laporan operasional. Hal tersebut lantaran penerimaan dan pengeluaran akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Melalui akuntansi berbasis akrual, pendapatan langsung diakui saat terjadinya transaksi meskipun kas belum diterima.

4. Memudahkan untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

Akuntansi berbasis akrual juga lebih mudah digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam siklus akuntansi.

5. Informasi Lebih Akurat dan Jelas

Oleh karena pencatatan dilakukan saat terjadinya transaksi, maka informasi yang diberikan dianggap lebih akurat, jelas, dan bisa dipercaya. Selain itu, beban juga artinya langsung diakui saat terjadi transaksi sehingga bisa lebih jelas untuk mengetahui pengurangan pendapatan perusahaan karena beban.

6. Mengurangi Risiko Kerugian jangka pendek dan jangka panjang

Melalui akuntansi berbasis akrual, piutang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung. Hal ini menjadikan metode penghapusan piutang tidak perlu lagi digunakan. Namun perlu diperhatikan pula bahwa contoh piutang tak tertagih akan dihitung dalam estimasi piutang tak tertagih. Oleh karena adanya pembentukan cadangan kas tidak tertagih inilah maka risiko kerugian bisa dikurangi.

Jenis-Jenis Akun dalam Metode Akuntansi Akrual (Accrual Basis)

Metode pencatatan akuntansi accrual basis terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain adalah:

1. Pendapatan yang Masih Harus Dibayar (Accrued Revenues)

Accrued revenues adalah pendapatan atau aset (termasuk aset non-kas) yang belum diterima.

Dalam hal ini, perusahaan dapat memberi pelayanan atau mengirimkan barang, tetapi melakukannya secara kredit.

Sebagai contoh, pendapatan yang masih harus dibayar adalah tagihan listrik. Perusahaan listrik biasanya menawarkan pilihan pada konsumennya sebelum menerima pembayaran.

Konsumen menggunakan listrik dan meteran menghitung bacaan. Kemudian, pada akhir periode penagihan, konsumen ditagih.

2. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar mengacu pada saat perusahaan melakukan pembelian secara kredit dan memasukkan kewajiban dalam buku besar.

Perusahaan juga mengakui dan melakukan kewajibannya kepada krediturnya.

Dalam akuntansi dasar, hal tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan tetapi belum dibayar atau accrued expenses. Biaya umum yang masih harus dibayar meliputi:

  • Akrual Beban Bunga – Beban bunga yang Terutang tetapi Belum Dibayar.
  • Akrual supplier – Biaya operasional untuk barang atau jasa yang diberikan oleh supplier pihak ketiga.
  • Akrual upah atau gaji – Gaji yang terutang kepada karyawan yang bekerja untuk sebagian bulan tanpa menerima gaji bulanan yang diperoleh secara penuh.

3. Beban dibayar dimuka (prepaid expense)

Yaitu terjadi jika perusahaan telah melakukan pembayaran atau suatu beban secara tunai, tetapi belum menerima barang atau layanan jasa dari pemasok. Selama perusahaan belum menerima barang atau jasa tersebut, maka perusahaan akan melaporkan beban yang telah dibayar di muka tersebut sebagai aset dan mengakui adanya pengeluaran atau pembebanan. Apabila perusahaan telah menerima barang atau jasa, maka akan mengakui beban tersebut pada laporan laba rugi. Saat itu juga, akun beban dibayar dimuka akan terhapus dari neraca.

4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)

Yaitu terjadi ketika suatu perusahaan telah menerima barang atau jasa dari pemasok tetapi belum melakukan pembayaran secara tunai. Sehingga akan timbul akun beban yang masih harus dalam bentuk kewajiban atau utang, dan juga diwaktu yang sama perusahaan akan mengakui sebagai beban dalam laporan laba rugi. Apabila perusahaan telah membayar tunai maka perusahaan menghapus nilai akun biaya yang masih harus dibayar di neraca dan nilai kas perusahaan di neraca akan berkurang dengan jumlah yang sama.

Contoh Penghitungan dengan Akrual Basis

- Contoh Pendapatan Pelaporan Berdasarkan  Akrual Basis

Asumsikan bahwa kamu memulai bisnis akuntansi pada bulan Desember dan selama Desember kamu menyediakan Rp 10.000.000 untuk jasa akuntansi.

Dikarenakan kamu mengizinkan klien untuk membayar dalam tenggang waktu 30 hari, maka tidak akan ada biaya sebesar Rp 10.000.000 yang kamu peroleh pada bulan Desember atau tidak ada biaya yang diterima pada bulan Desember.

Di sisi lain, klien kamu membayar Rp 100.000.000 pada bulan Januari. Dengan penghitungan menerapkan metode akrual basis, maka bisnis kamu akan melaporkan Rp 100.000.000 pendapatan yang kamu peroleh pada laporan laba rugi Desember dan akan melaporkan piutang usaha Rp 10.000.000 pada neraca 31 Desember.

- Contoh Biaya Pelaporan Berdasarkan Akrual Basis

Coba kamu asumsikan bahwa kamu membayar sewa kantor sebesar Rp 20.000.000 dan mengeluarkan biaya Rp 5.000.000 untuk biaya kebersihan, keamanan, listrik, gas, dan air selama bulan Desember.

Tapi pada kenyataannya, meteran tidak akan membaca meter sampai 1 Januari, dan akan menagih kamu pada 10 Januari dan mengharuskan kamu membayar tagihan maksimal pada tanggal 1 Februari.

Dalam penghitungan dengan metode akrual basis, kamu akan melaporkan biaya sewa pada bulan Desember, karena biaya sewa habis pada bulan Desember. Kamu juga akan melaporkan perkiraan biaya tagihan sebesar Rp 5.000.000 sehingga laporan laba rugi Desember memberikan penghitungan yang lebih baik dari profitabilitas Desember.

Neraca 31 Desember juga akan melaporkan kewajiban seperti utang tagihan sebesar Rp 5.000.000 untuk mengkomunikasikan ukuran kewajiban yang lebih akurat pada 31 Desember.


Posting Komentar untuk "Akrual Basis Adalah : Pengertian, Kelebihan, Jenis dan Contohnya"