Widget HTML #1

Anomali Pasar; Firm Anomaly, Seasonal Anomaly, Event Anomaly dan Accounting Anomaly

Anomali Pasar; Firm Anomaly, Seasonal Anomaly, Event Anomaly dan Accounting Anomaly
Anomali Pasar - Pembagian pasar efisien menjadi tiga bentuk ini memunculkan berbagai penelitian yang mengamati pola keperilakuan investor di pasar modal. Dari berbagai penelitian yang ada kemudian muncul suatu konsep yang menyimpang dari konsep pasar efisien. Penyimpangan terhadap konsep pasar efisien ini sering disebut sebagai anomali pasar efisien, hal ini dikarenakan faktor penyebabnya sulit untuk dijelaskan dengan tepat. Jones (1996) dalam Hartono (2013:606) mengemukakan bahwa “anomali pasar (market anomaly) sebagai tehnik-tehnik atau strategi-strategi yang berlawanan dengan konsep pasar yang efisien”.

Jones (1996) mendefinisikan anomali pasar sebagai bentuk strategi atau tehnik dikarenakan hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini memungkinkan para investor untuk mendapatkan kesempatan memperoleh keuntungan yang abnormal dengan mengandalkan berbagai peristiwa (event) yang terjadi dipasar modal.

Menurut Alteza (2007), “anomali pasar merupakan an exception of rule or model”, maksudnya adalah anomali merupakan penyimpangan terhadap model atau konsep pasar efisien.

Beberapa hal yang mendukung konsep anomali pasar efisien ini adalah adanya pola tertentu pada hari perdagangan saham, adanya kesempatan investor untuk memperoleh keuntungan yang abnormal, adanya insider trading dalam pasar modal, adanya asimetri informasi, dan sebagainya.

Levi (1996) dalam Alzeta (2007) mengklasifikasikan anomali pasar menjadi empat jenis berdasarkan karakteristik event atau peristiwanya yaitu;

  1. Anomali Perusahaan (firm anomaly)
  2. Anomali Musiman (seasonal anomaly),
  3. Anomali Peristiwa (event anomaly), dan
  4. Anomali Akuntansi (accounting anomaly). 

Berikut Levi (1996) dalam Imandani (2008) menjelaskan berbagai bentuk dari keempat anomali pasar tersebut :

Tabel 2.1

Ringkasan Anomali Pasar

NoAnomali PasarJenis KhususKeterangan
1Anomali Peristiwa1)    Analysis RecommendationSemakin banyak analis merekomendasikan untuk membeli suatu saham semakin tinggi pula peluang harga akan turun.
2)    Insider TradingSemakin banyak saham yang dibeli oleh insiders, semakin tinggi kemungkinan harga akan naik.
3)    ListingsHarga sekuritas cenderung naik setelah perusahaan mengumumkan akan melakukan pencatatan saham dibursa.
4)    Value Line Rating ChangesHarga sekuritas akan terus naik setelah value line menempatkan rating perusahaan pada urutan tertinggi.
2Anomali Musiman1)   JanuaryHarga sekuritas cenderung naik di bulan Januari, khususnya hari-hari pertama.
2)   Week – endHarga sekuritas cenderung naik hari Jum’at dan turun hari Senin.
3)   Time of DayHarga sekuritas cenderung naik di 45 menit pertama dan 15 menit terakhir perdagangan.
4)   End of MonthHarga sekuritas cenderung naik di hari-hari akhir tiap bulan.
5)   SeasonalSaham perusahaan dengan penjualan musiman tinggi cenderung naik selama musim ramai.
6)   HolidaysDitemukan return positif hari terakhir sebelum liburan.
7)   Day of The WeekReturn sekuritas terendah terjadi di hari Senin.
8)   Week FourReturn sekuritas terendah terkonsentrasi di Senin minggu keempat dan kelima.
3Anomali Perusahaan1)    SizeReturn pada perusahaan kecil cenderung lebih besar walaupun sudah disesuaikan dengan risiko.
2)    Closed-end Mutual FundsReturn pada close-end funds yang dijual dengan potongan cenderung lebih tinggi.
3)    NeglectPerusahaan yang tidak diikuti oleh banyak analis cenderung menghasilkan return lebih tinggi.
4)    Institution HoldingPerusahaan yang dimiliki oleh sedikit institusi cenderung memiliki return lebih tinggi.
4Anomali Akuntansi1)    P/E (Price to Earning)Saham dengan P/E ratio rendah cenderung memiliki return yang lebih tinggi.
2)    Earnings SurpriseSaham dengan capaian earnings lebih tinggi dari yang diperkirakan cenderung menjalani peningkatan harga.
3)    Price/SalesJika rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik.
4)    Price/BookJika rasionya rendah cenderung berkinerja lebih baik.
5)    Dividend YieldJika yield-nya tinggi cenderung berkinerja lebih baik.
6)    Earnings MomentumSaham perusahaan yang tingkat pertumbuhan earnings-nya meningkat cenderung berkinerja lebih baik.

Sumber :Levi (1996) dalam Imandani (2008)

Posting Komentar untuk "Anomali Pasar; Firm Anomaly, Seasonal Anomaly, Event Anomaly dan Accounting Anomaly"