Widget HTML #1

Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi

Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi
Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi Akuntansi

FEENANCE.WEB.ID - Pada pembahasan kali ini, kami bahas mengenai Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi. Terdapat beberapa karakteristik pemakai informasi akuntansi yaitu pimpinan perusahaan, pemilik perusahaan, kreditor, pemerintah, masyarakat. Sedangkan kualitas informasi akuntansi yaitu perbandingan antara manfaat dan biaya, dapat dipahami, relevan, dapat dipercaya, nilai prediksi, umpan balik, tepat waktu, dapat dibandingkan dan konsisten serta materiality (cukup berarti).

Untuk lebih jelasnya, pembahasan tentang karakteristik pemakai informasi akuntansi dan kualitas informasi akuntansi yaitu sebagai berikut.


1. Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi

Informasi akuntasi sangat vital bagi pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan informasi akuntansi. Berikut akan ditampilkan karakteristik para pemakai informasi akuntansi.

a. Pimpinan Perusahaan

Peranan informasi akuntansi sangat menentukan bagi kemajuan perusahaan dalam pencapaian laba perusahaan. Pimpinan perusahaan memiliki peran bagai nakhoda kapal yang sedang berlayar. Sang pemimpin menggunakan informasi akuntansi sebagai kompas dalam kegiatan berlayar. Informasi akuntansi dapat memberi berbagai informasi yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan.

Dalam memimpin perusahaan, pimpinan perusahaan harus menggunakan empat fungsi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

1) Perencanaan

Pimpinan perusahaan harus mempersiapkan perencanaan yang baik agar kinerja perusahaan terarah pada target atau tujuan.

2) Pengorganisasian

Langkah selanjutnya adalah pengorganisasian. Tugas pemimpin antara lain menetapkan tugas, membagi pekerjaan, serta menciptakan suatu kondisi agar setiap perangkat organisasi dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.

3) Pelaksanaan

Tugas berikutnya bagi pimpinan perusahaan adalah pelaksanaan. Pelaksanaan dapat diterapkan dengan baik jika pimpinan dapat memberi motivasi kepada para anggota organisasi. Motivasi dapat berhasil jika para karyawan merasa terpenuhi kebutuhannya, memiliki perasaan aman, dan dapat mengaktualisasikan diri di lingkungan perusahaan.

4) Pengawasan

Akhirnya, tujuan organisasi dapat diketahui berhasil atau tidak dengan dilakukannya pengawasan. Keempat fungsi manajemen itu dapat diterapkannya dengan hasil yang maksimum jika menggunakan informasi akuntansi.


b. Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan adalah pihak yang secara langsung akan menikmati hasil yang dicapai perusahaan. Jika perusahaan gagal mencetak laba atau terganggu kelangsungan hidupnya, pemilik perusahaan merupakan pihak yang menanggung banyak kerugian.

Dewasa ini, makin banyak pemilik perusahaan yang menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada para manajer profesional. Untuk memonitor kinerja pimpinan atau para manajer itu, senjata yang paling ampuh adalah menggunakan informasi akuntansi. Dengan demikian, sangat penting bagi pemilik perusahaan untuk mengerti akuntansi. Apabila pemilik perusahaan tidak mengerti akuntasi, ia dapat menggunakan jasa akuntan publik yang dapat menginterpretasikan data akuntansi.


c. Kreditor

Kreditor mempunyai kepentingan langsung pada maju mundurnya perusahaan. Jika perusahaan gagal mencapai tujuan, misalnya dalam hal mencetak laba atau terganggu likuiditasnya, kreditor mungkin tidak mendapat pelunasan tagihan tepat waktu atau tagihannya sama sekali tidak terbayar. Oleh karena itu, sebelum menjalin hubungan dengan perusahaan, kreditor harus menggunakan informasi akuntansi untuk mendapat keterangan tentang keadaan perusahaan.


d. Pemerintah

Pemerintah sebagai institusi yang bertugas menjalankan pemerintahan dan menyejahterakan masyarakat perlu mendapatkan dana. Dana tersebut dapat bersumber dari pendapatan pajak. Agar pajak dibayar perusahaan dengan benar, pemerintah harus dapat menggunakan informasi akuntansi dari perusahaan untuk memeriksa keuangan perusahaan. Selain sebagai sumber pendapatan pajak, perusahaan yang berkembang juga berguna karena dapat menampung tenaga kerja.


e. Masyarakat

Masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan yang berkembang dapat menerima manfaat langsung, misalnya menerima hadiah pada masa lebaran atau hadiah akhir tahun. Selain itu, perusahaan yang berkembang apabila menerima pekerja akan mengutamakan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan berdiri.


2. Kualitas Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi harus berkualitas agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Sebuah informasi akuntansi dianggap berkualitas jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.


a. Perbandingan antara manfaat dan biaya

Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang didapatkan, sebaiknya tindakan atau kegiatan itu dihentikan. Biaya pembuatan sebuah laporan akuntansi tidak boleh melebihi manfaat yang diperoleh pihak-pihak pengguna informasi tersebut.


b. Dapat dipahami

Laporan akuntansi digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukannya. Oleh karena itu, laporan yang dibuat harus disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan penggunanya. Penyusunan laporan akuntansi yang sulit dipahami atau sulit dianalisis harus dihindarkan.


c. Relevan

Relevan artinya bersangkut paut dan berguna secara langsung bagi pengguna informasi akuntansi. Pembuat laporan akuntansi harus memilih data, metode pengukuran, dan metode pelaporan yang dapat membantu para pengguna dalam mengambil keputusan.


d. Dapat Dipercaya

Suatu informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya apabila informasi tersebut memenuhi tiga kriteria: dapat diuji, netral, dan menyajikan yang sebenarnya.

1) Dapat diuji

Informasi yang disajikan harus dapat diuji kebenarannya. Pengujian dilakukan oleh para penguji independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

2) Netral

Informasi harus diusahakan untuk tujuan umum pengguna dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu

3) Menyajikan yang sebenarnya

Suatu laporan dapat dipercaya jika informasinya berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang sebenarnya.


e. Nilai Prediksi 

Informasi tentang keadaan keuangan saat ini atau kejadian (transaksi) di masa lalu sebaiknya memiliki nilai prediksi, artinya data yang dinilai saat ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi kondisi di masa yang akan datang.


f. Umpan Balik

Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, penolakan, atau pengambilan peluang dari keadaan yang telah dilalui.


g. Tepat Waktu

Laporan harus disampaikan tepat pada waktunya agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perusahaan. Ketepatan waktu juga penting untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.


h. Dapat Dibandingkan dan Konsisten

Informasi keuangan harus dapat dibandingkan agar pengguna informasi akuntansi dapat lebih mudah mengetahui persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan sejenis. Dengan kesamaan penerapan prosedur dan prinsip akuntansi, perbedaan yang terjadi antarperusahaan disebabkan oleh kondisi ekonomi perusahaan tersebut, bukan karena perbedaan implementasi akuntansi.


i. Materiality (Cukup Berarti)

Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi dapat diabaikan jika kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dianggap tidak begitu penting bagi pengguna. Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak mengakibatkan kekeliruan atau kesalahan pada laporan yang memengaruhi keputusan atau peniaian pengguna laporan.

Demikian tadi pembahasan mengenai Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi. Semoga bermanfaat...


Sumber: Alam S. 2018. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: ESIS


Posting Komentar untuk "Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan Kualitas Informasi Akuntansi"