Widget HTML #1

Rantai Nilai ; Analisis, Pengertian dan Strategi Marketing

Rantai Nilai Industri dan perusahaan
Rantai Nilai ; Analisis, Pengertian dan Strategi Marketing

Rantai Nilai (Nilai Chain) Porter

Sebuah rantai nilai ialah serangkaian aktivitas untuk operasi perusahaan dalam industri yang detil. Unit usaha ialah tingkat yang pas untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat seksi atau tingkat korporasi. Produk melalui semua rantai aktivitas dalam rencana, dan pada tiap rutinitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai aktivitas memberi beberapa produk nilai lebih dari jumlahnya nilai lebih dari semua aktivitas. Ini penting tidak untuk menambah ide rantai nilai dengan ongkos yang terjadi di semua aktivitas.

Rantai nilai mengategorikan rutinitas umum nilai lebih dari sebuah organisasi. Aktivitas khusus meliputi: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, marketing, dan pemasaran (permintaan), dan layanan (perawatan). Aktivitas suport mencakup: management infrastruktur administratif, management sumber daya manusia, tehnologi (R dan D), dan penyediaan. Ongkos dan nilai drivers dideteksi untuk tiap rutinitas nilai.

Rutinitas-aktivitas itu dipisah di dalam 2 tipe, yakni :

1. Primary activities :

Inbound logistics

Rutinitas yang terkait dengan pengatasan material saat sebelum dipakai.

Operations

Akivitas yang terkait dengan pemrosesan input jadi output.

Outbound logistics

Rutinitas yang dilaksanakan untuk sampaikan produk ke tangan customer.

Pemasaran and sales

Rutinitas yang terkait dengan pembimbingan customer supaya berminat untuk beli produk.

Servis

Rutinitas yang menjaga atau tingkatkan nilai dari produk.

2. Supported activities :

Procurement

Terkait dengan proses pencapaian input/sumber daya.

Human Sumber Manajemen

Penataan SDM dimulai dari penerimaan, ganti rugi, sampai penghentian.

Technological Developmen

Peningkatan perlengkapan, software, hardware, proses, di dalam alih bentuk produk dari input jadi output.

Infrastructure

Terbagi dalam departemen-departemen/beberapa fungsi (akuntansi, keuangan, rencana, GM, dll) yang layani keperluan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya jadi sebuah kesatuan.

Analisis Rantai Nilai , Pemahaman Rantai Nilai dan Taktik Pemasaran

Enam peranan usaha Rantai Nilai:

  • Riset dan Peningkatan
  • Design Produk, Layanan, atau Proses
  • Produksi
  • Marketing dan Pemasaran
  • Distribusi
  • Service Konsumen setia

Analisis Rantai Nilai , Pemahaman Rantai Nilai dan Taktik Pemasaran

Analisis Rantai Nilai

Pemahaman Rantai Nilai dan Taktik Pemasaran, terbagi dalam rutinitas nilai dan marjin. Rutinitas nilai sebagai rutinitas riil secara fisik dan tehnologi yang dilaksanakan perusahaan. Yakni dengan membuat blok di mana perusahaan membuat sebuah produk yang bernilai untuk pembelinya. Marjin sebagai beda di antara nilai keseluruhan dan ongkos kelompok yang dilaksanakan dari rutinitas nilai. Marjin bisa diukur dalam bermacam langkah. Aliran emasok dan rantai nilai meliputi marjin yang perlu untuk dipisah dalam pahami sumber status ongkos perusahaan, karena aliran penyuplai dan marjin sebagai sisi dari keseluruhan ongkos yang dijamin konsumen.

Rantai nilai (nilai chain) ialah skema yang dipakai perusahaan untuk pahami status ongkosnya dan untuk mengenali beberapa cara yang bisa dipakai untuk memberikan fasilitas implikasi dari taktik tingkat-bisnisnya. Rantai nilai memperlihatkan bagaimana sebuah produk bergerak dari step bahan baku ke konsumen setia akhir. Rantai nilai memvisualisasikan bermacam aktivitas yang dibutuhkan untuk bawa produk atau layanan dari konsepsi, lewat bermacam tingkatan produksi (mengikutsertakan gabungan alih bentuk fisik dan saran dari bermacam produsen jasa), pengangkutan pada customer akhir, dan pembuangan akhir sesudah dipakai.

Mode rantai nilai sebagai alat analisis yang bermanfaat untuk mendeskripsikan kapabilitas pokok perusahaan di mana perusahaan bisa memburu keunggulan bersaing sebagai berikut ini: Keunggulan Ongkos: dengan lebih bagus pahami ongkos dan memencetnya keluar dariaktivitas tambahan nilai. Differensiasi: dengan fokus pada rutinitas-aktivitas yang terkait dengan kapabilitas pokok dan kekuatan untuk melakukan lebih bagus dibanding kompetitor.

Rutinitas nilai bisa dicabangkan jadi dua type yang luas, rutinitas primer dan rutinitas simpatisan. Rutinitas primer mencakup pembuatan fisik produk dan penjualannya dan peralihan ke konsumen dan kontribusi saat pemasaran. Rutinitas simpatisan memberikan dukungan rutinitas primer dan keduanya dengan memberi input pembelian, tehnologi, sumber daya manusia, dan peranan bermacam perusahaan secara luas. Analisis rantai nilai menunjukkan organisasi sebagai sebuah proses yang berkepanjangan dalam aktivitas pembuatan nilai. Analisis dilaksanakan dengan pelajari kekuatan pembuatan nilai. Porter membagikan rutinitas-aktivitas di dalam dua kelompok.

Pertama ialah primary activities (rutinitas primer), yakni rutinitas yang terkait dengan pembuatan fisik produk, pemasaran dan distribusinya ke beberapa konsumen, dan service sesudah pemasaran. Rutinitas ini terbagi dalam inbound logistics (logistik ke dalam), operations (aktivitas operasi), outbound logistics (logistik ke luar), pemasaran and sales (marketing dan penjualan), service (servis). Ke-2 ialah suport activities (rutinitas simpatisan), yakni rutinitas yang sediakan suport yang dibutuhkan untuk berjalannya rutinitas primer. Rutinitas ini terbagi dalam procurement (pembelian/penyediaan), technology development (peningkatan tehnologi), human resource manajemen (management sumber daya manusia) dan firm infrastructure (infrastruktur perusahaan)

Aktifitas Primer

Inbound Logistics (logistik ke dalam)

Disambungkan dengan terima, simpan, dan menebarkan input-input ke produk. Terhitung didalamnya pengatasan bahan baku, gudang dan kontrol stok.

Operations (operasi)

Semua rutinitas yang dibutuhkan untuk mengkonversi input-input yang disiapkan oleh logistik masuk di wujud produk akhir. Terhitung didalamnya permesinan, pengepakan, perakitan, dan perawatan perlengkapan.

Outbound Logistik (logistik ke luar)

Rutinitas-aktivitas yang mengikutsertakan penghimpunan, penyimpanan, dan pembagian secara fisik produk final ke beberapa konsumen setia. Mencakup penyimpanan barang jadi di gudang, pengatasan bahan baku, dan pemrosesan pesanan.

Pemasaran and Sales (marketing dan penjualan)

Rutinitas-aktivitas yang dituntaskan untuk menyiapkan fasilitas yang melewatinya beberapa konsumen setia bisa beli produk dan memengaruhi mereka untuk melakukan. Untuk secara efisien pasarkan danmenjual produk, perusahaan meningkatkan beberapa iklan dan kampanye profesional, pilih jaringan distribusi yang pas, dan pilih, meningkatkan, dan memberikan dukungan tenaga pemasaran mereka.

Servis (servis)

Rutinitas-aktivitas yang direncanakan untuk tingkatkan atau memiara nilai produk. Perusahaan turut serta dalam beberapa rutinitas yang terkait dengan layanan, terhitung instalasi, pembaruan, training, dan rekonsilasi.

Aktifitas Pendukung

Procurement (pembelian/penyediaan)

Rutinitas-aktivitas yang dilaksanakan untuk beli input-input yang dibutuhkan untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian mencakup item-item yang semua dimakan sepanjang proses manufacturing produk.

Technology development (peningkatan tehnologi)

Rutinitas-aktivitas yang dilaksanakan untuk membenahi produk dan proses yang dipakai perusahaan untuk menghasilkannya. Peningkatan tehnologi bisa dilaksanakan dalam berbagai macam wujud, misalkan perlengkapan proses, design penelitian, dan peningkatan dasar, dan proses pemberian service.

Human sumber manajemen (management sumber daya manusia)

Rutinitas-aktivitas yang mengikutsertakan penerimaan, training, peningkatan, dan pemberian ganti rugi ke semua personil.

Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration (administrasi umum)

Infrastruktur perusahaan mencakup rutinitas-aktivitas seperti general manajemen, rencana, keuangan, akuntansi, hukum, dan rekanan pemerintahan, yang dibutuhkan untuk memberikan dukungan kerja semua rantai nilai lewat infrastruktur ini, perusahaan usaha dengan efisien dan stabil mengenali kesempatan-peluang dan ancaman-ancaman, mengenali sumber daya dan kompetensi, dan memberikan dukungan kapabilitas pokok.

Rantai nilai memberi langkah terstruktur untuk membagikan satu perusahaan di dalam bermacam rutinitas yang lain hingga bisa dipakai untuk meneliti bagaimanakah cara pengelempokan bermacam rutinitas dalam perusahaan. Dengan memakai analisiss rantai ini perusahaan dapat mengetahui rutinitas yang tidak memberi nilai lebih (non nilai added) hingga dapat di hilangkan.

Strategi Keunggulan Kompetitor

Satu taktik ialah kelompok perlakuan yang terkoordinir dan terpadu yang diambil untuk memakai kapabilitas pokok dan mendapat keunggulan berkompetisi. Kesuksesan satu perusahaan, seperti diukur dengan daya saing vital dan keuntunganabilitas tinggi sebagai peranan kekuatan perusahaan dalam meningkatkan dan memakai kapabilitas pokok baru bisa lebih cepat daripada usaha kompetitor untuk mengikuti keunggulan berkompetisi yang ada sekarang ini.

Keunggulan berkompetisi menurut Porter ialah kekuatan satu perusahaan untuk raih keuntungan ekonomis di atas keuntungan yang sanggup dicapai oleh kompetitor di pasar dalam industri yang serupa.

Perusahaan yang mempunyai keunggulan bersaing selalu mempunyai kekuatan dalam pahami pengubahan susunan pasar dan sanggup pilih taktik marketing yang efisien. Study yang dilaksanakan Porter seterusnya memutuskan taktik generik yang dikelompokkan dalam tiga kelompok, yakni biaya leadership, diferensiasi, dan konsentrasi. Opsi setiap perusahaan pada taktik generik akan tergantung ke analisis lingkungan usaha untuk tentukan kesempatan dan teror.

Taktik Keunggulan Biaya

Keunggulan ongkos sebagai satu dari 2 tipe keunggulan berkompetisi yang kemungkinan dipunyai perusahaan. Ongkos sebagai hal yang disebut hal yang penting untuk taktik diferensiasi karena satu diferensiator harus menjaga status ongkos dibandingkan beberapa kompetitor. Saat ini banyak beberapa perusahaan mengetahui keutamaan ongkos dan banyak gagasan taktikc perusahaan memutuskan biaya leadership atau pengurangan ongkos sebagai arah. Namun sikap pada beberapa perusahaan kerap kurang di ketahui secara baik.

Umumnya perusahaan cuman memfokuskan perhatian pada ongkos manufacturing dan meremehkan imbas ongkos pada rutinitas yang lain seperti marketing, service, dan infrastruktur yang lain. Saat mengaplikasikan taktik keunggulan ongkos perusahaan tawarkan produk dengan peranan yang bisa diterima ke customer di harga yang masih tetap berkompetisi paling rendah. Dengan begitu sumber khusus nilai yang dijajakan ke customer lewat implementasi taktik ini ialah ongkos rendah produk itu. Kemampuan tawar perusahaan pada lima kemampuan kompetisi akan tentukan susunan ongkos perusahaan. Biasanya perusahaan yang mengaplikasikan taktik ini jual produk standard ke customer.

Taktik keunggulan ongkos bukan tanpa risiko. Perlengkapan produksi perusahaan yang unggul dalam soal ongkos bisa kedaluwarsa lewat pengembangan tehnologi kompetitornya. Pengembangan ini memungkinkannya memungkinkan perusahaan kompetitor menghasilkan dengan ongkos yang lebih rendah. Risiko yang lain ialah ada peniruan. Kompetitor kadang pelajari bagaimana mengikuti taktik ongkos rendah. Saat ini terjadi perusahaan akan dilawan untuk tingkatkan nilai produk yang dibuat. Menurut Porter risiko keunggulan ongkos ialah tidak bisa tahan lama karena kompetitor mengikuti, tehnologi yang berbeda dan pangkalan lain untuk keunggulan ongkos sudah lenyap. Risiko lain ialah kesetaraan dalam diferensiasi lenyap sebagai karena perusahaan cuman mengutamakan di harga untuk memburu pasar yang sensitive pada harga. Keadaan ini makin diperburuk saat perusahaan yang mengaplikasikan taktik konsentrasi [ada ongkos sukses capai ongkos yang lebihrendah dalam fragmen itu.

Taktik Biaya Rendah (biaya leadership) mengutamakan pada usaha menghasilkan produk standard (sama di dalam semua faktor) dengan ongkos per unit yang paling rendah. Produk ini (barang atau layanan) umumnya diperuntukkan ke customer yang relatif gampang dipengaruhi oleh perubahan harga (price sensitive) atau memakai harga sebagai factor pemasti keputusan.

Dari segi sikap konsumen setia, taktik tipe ini sangat sesuai keperluan konsumen setia yang terhitung dalam kelompok sikap low-involvement, saat customer tidak (terlampau) perduli pada ketidaksamaan merk, (relatif) tidak memerlukan pembandingan produk, atau bila ada sebagian besar customer berkekuatan tawar-menawar yang berarti. Khususnya dalam pasar komoditi, taktik ini bukan hanya membuat perusahaan sanggup bertahan pada kompetisi harga yang terjadi tapi bisa menjadi pimpinan pasar (pasar leader) dalam tentukan harga dan pastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rerata) dan konstan lewat beberapa cara yang agresif dalam efektivitas dan kefektifan ongkos. Sumber dari keefektifan ongkos (biaya efekiveness) ini bervariatif. Terhitung didalamnya ialah pendayagunaan rasio ekonomi (economies of scale), investasi dalam tehnologi yang terbaik, share ongkos dan pengetahuan dalam intern organisasi, imbas kurva evaluasi dan pengalaman (learning and pengalaman curve), optimisasi kemampuan utilitas, dan akses yang bagus pada bahan baku atau aliran distribusi. Pada konsepnya, argumen khusus penerapan taktik integratif ke hilir (backward integration), ke hulu (forward integration), atau ke samping (horizontal integration) untuk mendapat bermacam keuntungan dari taktik ongkos rendah ini. Umumnya taktik ini digerakkan bersama-sama dengan taktik diferensiasi. Agar bisa jalankan taktik ongkos rendah, sebuah perusahaan harus sanggup penuhi syarat di dua sektor, yakni: sumber daya (sumber) dan organisasi. Taktik ini cuman kemungkinan digerakkan bila dipunyai beberapa keunggulan di sektor sumber daya perusahaan, yakni: kuat akan modal, terampil pada eksperimen proses (process engineering), pemantauan yang ketat, gampang dibuat, dan ongkos distribusi dan promo rendah. Sedang dari sektor organisasi, perusahaan harus mempunyai: kekuatan mengatur ongkos dengan ketat, info pengaturan yang bagus, stimulan berdasar sasaran

Aktifitasi Derensiasi

Dalam taktik diferensiasi perusahaan usaha menjadi unik dalam industrinya dalam beberapa dimensi tertentu yang pada umumnya dipandang konsumen. Perusahaan pilih satu atau beberapa atribut yang oleh beberapa konsumen dalam industri ini dilihat penting dan tempatkan dianya secara unik untuk penuhi keperluan ini. Karena status yang unik (ciri khas) itu, perusahaan berasa pantas untuk memutuskan harga premium.

Langkah lakukan diferensiasi berlainan untk tiap industry. Diferensiasi bisa didasari pada atribut produk, mekanisme pengangkutan produk, ancangan marketing, dan beberapa faktor yang lain. Perusahaan yang bisa capai dan melestarikan diferensiasinya bisa menjadi perusahaan dengan performa di atas umumnya dalam industrinya bila harga premium yang diputuskan melewati ongkos tambahan yang dikeluarkan untuk mendapat kekhasan. Oleh karenanya perusahaan yang mengaplikasikan diferensiasi selalu harus cari langkah lakukan diferensiasi yang memungkinkannya ke arah harga premium yang semakin besar dibanding ongkos diferensiasi. Sebagai catatan walau diferensiasi menjadi opsi taktik tetapi jangan meremehkan status ongkosnya, karena harga premium bisa menjadi tak berarti bila status ongkosnya buruk sekali. Perusahaan diferensiasi harus memiliki rasio prioriotas supaya bisa tekan ongkos kesemua rantai nilai yang tidak berkaitan dengan usaha diferensiasi.

Diferensiasi dapat dilaksanakan dengan membuat produk yang lain, memberi servis yang lain, atau membuat gambar produk yang unik dan berlainan dari kompetitor yang lain. Dengan demikian sebuah produk makin lebih gampang dikenal dan memberi daya magnet tertentu untuk beberapa customer. Hingga mereka cenderung pilih produk perusahaan, diperbandingkan produk yang lain yang berada di pasaran.

Sejumlah keuntungan yang bakal didapat beberapa pebisnis atau aktor pasar dari taktik diferensiasi. 1) Produk lebih gampang dikenang beberapa customer. Pada intinya segala hal yang unik dan berlainan, pasti memberi daya magnet tertentu untuk beberapa customer. Hingga mereka lebih gampang mengenal dan ingat produk itu, diperbandingkan produk yang lain yang telah umum di pasar. 2) Produk lebih baik diperbandingkan lewat produk yang lain. Bila produk yang lain telah dipandang standard oleh beberapa customer, dengan membuat diferensiasi karena itu produk perusahaan akan kelihatan lebih baik diperbandingkan produk yang lain yang telah banyak tersebar dipasaran. Ini pasti benar-benar memberikan keuntungan untuk beberapa pemasar, karenanya produk yang unggul akan mempermudahnya dalam membuat kesetiaan customer. 3) Nilai jual produk semakin tinggi. Sebuah produk yang mempunyai kekhasan khusus, umumnya akan dicari customer pada harga berapa saja . Maka tidaklah aneh jika nilai jual produk limited edition dapat semakin tinggi diperbandingkan pada harga produk yang lain yang telah banyak tersebar dipasaran. Karena umumnya customer berani bayar mahal, agar bisa nikmati produk inovatif yang dijajakan aktor pasar. 4) Menangani permasalahan kejenuhan pasar. Ingat pemasaran sebuah produk kerap alami pasang kering sesuai daur hidupnya yang tetap berputar-putar, karena itu ada diferensiasi produk bisa menolong beberapa pebisnis atau aktor pasar saat customer mulai jemu lewat produk yang umum dijajakannya. 5) Menolong terbentuknya gambar produk. Makin unik produk yang perusahaan pasarkan, maka semakin mempermudah customer dalam mengenal produk itu. Dan makin banyak customer yang mengenal produk perusahaan karena itu makin besar juga kesempatan Anda untuk memberikan gambar produk yang perusahaan pasarkan di hati beberapa customer. Hingga perusahaan bisa tentukan positioning yang pas, sesuai sasaran pasar yang Anda incar. Ini sesuai pernyataan Porter jika Kompetitor bisa dengan gampang mengikuti pembaruan kualitas perusahaan dan langkah cara efektivitas. Tetapi mereka tidak bisa mengikuti status vital perusahaan yakni mengenai apakah bedanya perusahaan dari semua kompetitor yang ada. Diferensiasi memang mahal tetapi konsumen setia yang sudah ter-Lock in tidak sensitive pada harga atau godaan kompetitor.

Aktifitas Pembandingan Produk (differentiation)

Menggerakkan perusahaan untuk mampu mendapati kekhasan tertentu dalam pasar yang menjadi targetnya. Kekhasan produk (barang atau layanan) yang diprioritaskan ini memungkinkannya satu perusahaan untuk memancing ketertarikan sebesarnya dari customer potensialnya. Langkah pembandingan produk bervariatif dari pasar ke pasar, tapi terkait dengan karakter dan atribut fisik satu produk atau pengalaman kepuasan (secara riil atau psikis) yang didapatkan oleh customer dari produk itu. Bermacam keringanan perawatan, fiturs tambahan, elastisitas, kenyamanan dan bermacam hal yang lain yang susah diikuti musuh sebagai sedikit contoh dari diferensiasi. Taktik tipe ini biasa diperuntukkan ke beberapa customer prospektif yang relatif tidak memprioritaskan harga dalam ambil ketetapannya (price insensitive).

Penting diingat jika ada bermacam jenjang diferensiasi. Diferensiasi tidak memberi agunan pada keunggulan bersaing, terlebih bila beberapa produk standard yang tersebar sudah (relatif) penuhi keperluan customer atau bila pesaing/kompetitor bisa lakukan peniruan secara cepat. Contoh pemakaian taktik ini dengan tepat ialah pada produk barang yang memiliki sifat bertahan lama (durable) dan susah diikuti oleh kompetitor. Risiko yang lain dari taktik ini ialah bila ketidaksamaan atau kekhasan yang dijajakan produk itu rupanya tidak dipandang (dipandang biasa) oleh customer. Bila ini terjadi, karena itu kompetitor yang tawarkan produk standard dengan taktik ongkos rendah akan gampang merampas pasar. Oleh karena itu, dalam taktik tipe ini, kemampuan departemen Riset dan Peningkatan sangat berperanan. Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar.

Posting Komentar untuk "Rantai Nilai ; Analisis, Pengertian dan Strategi Marketing"